Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 497

Dua orang yang ada di samping itu ingin memanaskan suasana. Mereka mencoba membuat Devan frustrasi. Akan tetapi .... Devan hanya tersenyum dingin, tanpa sedikit pun rasa gugup atau gelisah di wajahnya. Jari-jarinya mengetuk-ngetuk meja dengan seirama. "Sudah selesai bicaranya?" Devan masih mengatakan hal yang sama sambil menatap mereka. "Kamu." Desi dan yang lainnya membelalakkan matanya dan menatap tajam pada Devan. Kemarahan di wajah mereka makin terlihat jelas. Sikap macam apa ini? Bisa-bisanya Devan masih bersikap seperti ini? Kapan mereka pernah bertemu dengan orang seperti ini? Brak! Kevin tidak tahan lagi dan menggebrak meja. Suaranya yang nyaring dan keras menyebar ke seluruh ruangan. "Devan, apa kamu pikir aku sedang bercanda denganmu?" Kevin menegur Devan dengan marah. "Kamu harus memikirkannya dengan hati-hati. Kamu nggak sendirian sekarang." "Kamu masih harus membiayai pabrik yang penuh dengan orang. Kalau mereka tiba-tiba dipecat, seberapa besar kebencian mereka kepada dir

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.