Bab 365
Ekspresi serius seperti itu justru membuat Marco makin terpesona. Tanpa sadar, dia mendekat ke arah Liana.
Bahkan, dia bisa mencium aroma lembut yang datang dari tubuh Liana.
Begitu memabukkan.
"Ayo, cepat bilang!"
Liana tak tahan lagi dan langsung menuntut penjelasan.
"Oke, aku akan mengatakannya."
Marco tersenyum tipis dengan sedikit nakal.
"Kakak-kakakku sudah cukup umur untuk menikah. Ini saat yang tepat untuk membahasnya."
"Ayah berencana mencarikan pasangan untuk Kak Desi dan Kak Karin, semuanya dari keluarga kaya di Kota Andalus."
"Tahu nggak, kenapa ayah nggak mencarikan pasangan untukmu?"
Marco berbicara dengan nada penuh rahasia.
"Kenapa?"
Liana tampak terkejut dan memandangnya dengan rasa ingin tahu.
Meskipun sudah menebak jawabannya, dia tetap sulit percaya.
"Karena aku bilang ke ayah buat nggak menjodohkanmu, membiarkanmu untuk mengambil keputusan sendiri."
"Karena kata-kataku itu, ayah jadi tersentuh dan cuma fokus mencarikan pasangan untuk Kak Desi dan Kak Karin."
Marco
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda