Bab 342
Untuk sesaat, seluruh ruangan menjadi sunyi senyap.
Semua orang terdiam, merasa sangat terkejut.
Tindakan Devan telah memancing amarah Fredi.
Ini membuat emosinya menjadi sangat meledak-ledak.
"Baiklah, serahkan urusan ini padaku!"
"Aku akan bicara dengannya. Aku akan membuat dia sadar akan kenyataan!"
Liana berkata dengan penuh percaya diri.
Dia tampak sangat menantikan pertemuan dengan Devan, berharap bisa menghina Devan dengan kejam.
Saat ini.
Sonia dan kedua wanita lainnya hanya bisa terdiam. Mereka ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya tidak mengucapkan apa pun.
Tampaknya ekspresi mereka sebelumnya telah membuat Fredi mencurigai sesuatu.
"Baiklah, kalau begitu segera beri tahu dia!"
Setelah berkata demikian, Fredi berbalik meninggalkan ruangan.
"Kak Liana, besok aku akan ikut denganmu."
"Aku takut kalau Kak Devan tiba-tiba bertindak kasar, dia mungkin akan menyakitimu."
"Aku bisa melindungimu kalau terjadi sesuatu. Aku boleh ikut, 'kan?"
Marco bertanya dengan ekspresi penuh pe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda