Bab 339
"Kami nggak punya cara lain, jadi kami hanya bisa memanggilmu untuk berdiskusi!"
Seorang staf dengan tergesa-gesa menjelaskan.
"Apa? Ada seratus orang lagi?"
"Hari apa ini? Kenapa begitu banyak orang yang ingin mengajukan gugatan?"
Hakim utama tampak bertanya dengan ekspresi bingung.
"Aku juga nggak tahu. Tapi lihat isi gugatan ini, semuanya sama persis."
Staf itu melanjutkan.
Tanpa pilihan lain, hakim utama itu mulai membaca dengan serius.
Setelah selesai membaca satu dokumen gugatan, matanya sedikit menyipit, lalu dia meletakkannya di samping.
Kemudian, dia mengambil dokumen gugatan lain, memeriksanya dengan cermat.
Segera setelah itu, wajahnya berubah muram. Dia meletakkan dokumen di samping.
Dia terus membaca dokumen gugatan satu per satu.
Kecepatan membacanya makin cepat, sementara kecepatan menumpuknya juga makin cepat pula.
Raut wajahnya mulai menunjukkan kepanikan yang jarang terlihat, mulutnya sedikit terbuka.
Seluruh tubuhnya seperti telah dipukul keras, wajahnya seketika ber
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda