Bab 255
Di luar.
Della memandang punggung Erica dan hampir tertawa.
Della tak bisa menahan untuk melihat tubuhnya sendiri.
Ternyata, dia tidak hanya menarik perhatian pria, tetapi juga wanita?
Jika Della kuliah nanti, mungkin dirinya akan memiliki banyak penggemar wanita!
Tak lama kemudian.
Erica dan Della keluar kamar.
Keduanya merasa canggung, diam-diam saling memahami tanpa perlu bicara.
Devan sudah mengambil batu mentah itu dari lemari.
"Ayo pergi, kita ke rumah lelang dulu."
Devan berkata dengan santai.
Mereka naik taksi dan langsung menuju ke Rumah Lelang Celosia.
Saat mereka tiba dan hendak masuk, seorang pria berpakaian jas mendekat.
"Maaf, apa kamu yang menelepon tadi, yang ingin menjual batu alam?"
Pria itu bertanya.
"Benar!"
Devan mengangguk.
Dia tahu bahwa untuk masuk ke Rumah Lelang Celosia, mereka harus membuat janji terlebih dahulu.
Batu alam yang Devan bawa sangat berharga, sehingga rumah lelang tersebut sudah menyiapkan sambutan untuknya.
"Silakan ikut aku!"
Pria itu tersenyum
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda