Bab 24
"Aku nggak tahu dari mana kamu mendapatkan informasi ini, juga nggak tahu berapa banyak orang yang sudah kamu beri tahu."
"Tapi, aku hanya punya satu permintaan. Aku ingin membeli rahasia ini!"
"Mulai sekarang, jangan pernah kamu ceritakan kepada orang lain!"
"Kamu mengerti, 'kan?"
Tatapan Desi seperti matahari panas membara yang mengeluarkan sinar tajam.
Langsung menembus tubuh Devan.
Pada saat ini.
Suasana terasa sangat menekan dan sunyi.
Karin pun membelalakkan matanya, menatap Desi dengan ekspresi terkejut.
Ternyata, dia akhirnya mengambil keputusan ini?
Dia tidak akan menyelidikinya lagi?
Karin ingin berbicara, tetapi akhirnya menutup mulutnya setelah ragu sejenak.
Bagaimanapun juga, Desi adalah kakak sulung. Dia lebih dewasa dan bijaksana dalam mengambil keputusan dibanding dirinya.
Meskipun Karin memiliki sedikit kecerdikan, urusan ini sepenuhnya bergantung pada kakaknya!
Keputusan ini pastinya sudah Desi pikirkan matang-matang.
"Jadi, meski kamu tahu kalau Marco adalah anak har
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda