Bab 227
Benar saja.
Tepat ketika Devan bersiap untuk berbalik, puluhan orang tiba-tiba muncul, berdiri mengadang di depannya.
Mereka seperti tembok besi yang kokoh, sepenuhnya menghalangi pandangan Devan.
"Apa kalian berniat menjadikan bisnis ini bisnis gelap?"
Devan sedikit terkejut. Matanya yang tajam menatap mereka dengan tatapan dingin.
"Bisnis gelap? Istilah yang menarik!"
"Sekarang aku akan memberitahumu. Pilihannya hanya dua, jual batu itu padaku, atau jangan pernah bermimpi pergi dari sini!"
Joko tak lagi berpura-pura, langsung menatap dingin ke arah Devan.
"Di sini ada begitu banyak orang. Kalau masalah ini sampai tersebar, tempat ini nggak akan bisa bertahan!"
"Semua orang akan tahu bagaimana caramu menjebak orang di sini!"
Devan berbicara dengan tegas serta penuh wibawa.
Namun ....
Semua orang yang ada di sekitarnya hanya menundukkan kepala, tidak berani berbicara.
Mereka memang orang-orang kaya di Yuwana, tetapi pengaruh serta kekuatan mereka jauh di bawah Joko.
Jika mereka menenta
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda