Bab 223
Tidak lama kemudian, Liana membalas pesannya.
"Boleh, tapi barang ini hanya bernilai beberapa ratus ribu saja. Lain kali jangan mudah tertipu."
Melihat pesan dari Liana, hati Della langsung merasa kecewa.
Ternyata benar, barang ini memang jebakan!
Dengan rasa kesal, dia melirik pemilik toko dengan tatapan tajam.
"Gadis kecil, apa kamu masih mau membeli lagi?"
Pemilik toko bertanya dengan penuh antusias.
"Nggak mau!"
Della menjawab sambil menggertakkan gigi, lalu pergi mengejar ke arah Devan melangkah.
Begitu dia berhasil menyusul Devan, dia segera menyapanya.
"Kita sepertinya seumuran. Kamu sekolah di SMA mana?"
Della mengambil inisiatif untuk membuka percakapan.
"Aku dari SMA 7. Kamu dari SMA 1, 'kan? Aku pernah melihat fotomu."
Devan menjawab dengan nada santai.
Meski jawaban ini terkesan santai, ini membuat mata Erica berbinar.
"Wah!"
"Kak, jadi perempuan yang ada di foto di ponselmu tadi siang ternyata dia!"
"Pantas saja mirip sekali. Dia cantik sekali!"
Erica tak bisa menahan diri
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda