Bab 21
Selanjutnya.
Devan tiba di kantor penjualan properti.
Seorang sales perempuan yang tampak masih muda dan polos segera menyambutnya.
Namanya adalah Shirley Wijaya. Dia baru saja lulus kuliah.
Dia menatap Devan dari atas ke bawah, tampak sedikit ragu.
Kelihatannya, usia pemuda di depannya ini tidak jauh berbeda dengan dirinya.
"Maaf, apa kamu datang untuk membeli rumah?"
Shirley bertanya dengan penasaran. Dalam hatinya, dia juga merasa sedikit tidak yakin.
Di kantor penjualan ini, siapa yang pernah melihat pembeli rumah semuda ini?
Sales lain hanya melihat Devan sekilas, tidak berniat melayaninya.
Hanya Shirley yang baru saja masuk ke industri ini, serta sedang mengejar target penjualan, yang memutuskan untuk mendekatinya.
"Benar!"
Devan mengangguk.
Menurut ingatannya, harga properti di kawasan ini akan menjadi yang tertinggi di seluruh kota.
Sekarang harganya sekitar 20 juta per meter perseginya.
Tidak lama lagi, sebuah kawasan pengembangan akan dibangun, membuat harga properti di lokas
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda