Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 174

"Minum bersama?" Devan tak bisa menahan diri untuk menepuk keningnya, merasa tak berdaya. Tidak menyangka, dia masih tidak bisa menghindar! Ada saja yang datang mengganggu ketenangannya saat ini! "Ya, kita belum pernah minum bersama. Ayo minum bersama." "Ini mungkin kesempatan terakhir kita bertemu, anggap saja sebagai perpisahan." "Kamu nggak akan menolak permintaanku, 'kan?" Marco menatap Devan, matanya berkilauan. Ada kilatan niat membunuh yang samar di matanya, penuh dengan kegelisahan dan antusiasme. Dia sangat ingin menyaksikan saat Devan mati. Namun, Devan bahkan tidak meliriknya. Dia hanya tersenyum sinis. "Jauh-jauh sana, kamu nggak layak minum bersamaku!" Penolakan Devan membuat ekspresi Marco langsung berubah. Dengan tatapan tajam dan mata sipitnya, Marco menatap Devan dengan penuh amarah. "Aku bawa minum buatmu karena aku menghargaimu!" "Dan juga, karena kita dulu keluarga, aku memutuskan untuk mengucapkan perpisahan denganmu!" "Kamu jangan sok, ambil saja ini!" Marco berbi

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.