Bab 154
"Liana?"
"Marco?"
Semua orang tertegun, wajah mereka penuh keterkejutan.
Pandangan mereka bergantian menatap Liana dan Marco.
Semua orang tampak bingung.
Harus membuat pilihan di antara kedua orang ini?
"Jelaskan maksudmu!"
Fredi menatap Devan dengan tatapan dingin, suaranya seperti es.
"Sederhana saja."
"Aku bisa memanggil dokter sakti itu untuk datang ke sini, tapi hanya ada satu kesempatan untuk melakukan pengobatan."
"Anak laki-laki dan perempuanmu sama-sama sakit, tapi hanya satu yang bisa diselamatkan."
"Sekarang kalian bisa mendiskusikan, apakah akan menyelamatkan putri kandungmu atau putra kandungmu!"
Devan berbicara dengan suara pelan serta nada penuh arti.
Tatapan dinginnya tertuju pada Marco dan Liana.
Di hatinya, ada rasa kepuasan yang menyelinap.
Di mata Keluarga Atmaja, dirinya hanyalah sampah yang tidak berarti.
Namun, Liana adalah putri kandung Fredi. Apakah dia juga akan diperlakukan seperti sampah?
Mereka lahir dari Ibu yang sama, apakah perlakuannya akan sama?
Tentu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda