Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 99 Dugaan Perang Dingin

Sepanjang malam, Clara hampir tidak berbicara dengan Ivan. Ivan merasa diabaikan dan makin kebingungan. Dia duduk sendirian di ruang kerja, asap cerutu di tangannya melayang perlahan, sementara mata hitamnya tampak menyatu dengan kegelapan malam. Bagaimanapun dia mencoba memikirkan, dia tetap tidak bisa memahami apa yang membuat Clara marah. Bahkan, dia sampai menelepon Kinan. Namun, Kinan mengatakan di telepon bahwa Clara hari ini bersikap seperti biasa, tidak ada yang aneh. Jawaban itu justru membuat Ivan makin bingung. Pagi tadi saat keluar rumah, Clara masih baik-baik saja. Namun, kenapa begitu pulang malam ini dia seperti berubah menjadi orang lain? Seiring dengan menghilangnya asap terakhir dari cerutunya, dia mematikan puntungnya di asbak. Ivan bangkit, keluar dari ruang kerja, lalu menepis bau rokok dari tubuhnya sebelum akhirnya melangkah naik ke lantai atas. Cahaya bulan yang terang tergantung tinggi di langit malam, menciptakan bayangan yang berserakan di tanah. Clara berdir

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.