Bab 9
Clark terlalu malas untuk melayani orang ini, jadi dia berbalik dan kembali ke mobil.
Giany memegang stang skuter listrik dan berdiri diam, melihat mobil itu pergi.
Di dalam mobil, Walace melihat dokumen di tangannya dan mendengar Clark mengeluh.
"Aku sudah tahu, dia itu cemburu lagi karena Denis bersama Yoana. Kapok kalau pertunangannya dibatalkan oleh Denis."
Ujung jari Walace meremas dokumen itu. Terakhir kali Denis membuat keributan tentang membatalkan pertunangan dengannya, Giany tidak setuju. Denis bergurau bahwa dia tidak akan membatalkan pertunangan kalau Giany melompat ke jembatan. Dalam beberapa detik setelah mengatakan ini, Giany pun melompat dari jembatan ke sungai. Dia dirawat di rumah sakit selama sebulan dengan imbalan pertunangan tetap dilanjutkan.
Sekarang Denis ingin membatalkan pertunangannya lagi ....
Entah apa yang akan Giany lakukan.
Giany mengendarai skuter listrik kembali ke kontrakannya dengan canggung. Dia berutang 200 juta dalam perjalanan ini dan merasa tidak nyaman, selalu merasa sial dalam apa pun yang dia lakukan belakangan ini.
Kali ini panggilan telepon dari Carla datang, "Giany, kamu kekurangan uang nggak? Malam ini mau datang ke Bar Nebula?"
Bar Nebula adalah bar paling terkenal di Kota Dimar yang dikenal sebagai pusat emas anak orang kaya. Mereka bisa mendapatkan puluhan juta tip di sana dalam semalam.
"Aku bisa menghasilkan uang di sana?"
"Iya, semalam aku mendapat tip sebesar 60 juta. Para pemuda di dalam ruangan itu sangat murah hati dengan uang. Kebetulan hari ini aku bertugas, tapi malam ini aku harus pergi karena ada urusan. Aku nggak mau uangnya diberikan pada orang lain. Kalau kamu datang, aku bisa memberimu kesempatan ini."
60 juta?
Giany tergoda, dia langsung menanyakan alamatnya dan naik taksi ke sana.
Wajah Giany sering terlihat di Bar Nebula, tetapi dia sendiri tidak sadar.
Seseorang baru bisa masuk setelah melalui pengenalan wajah. Para pengawal di pintu mendapatkan bayaran tinggi. Tugas mereka adalah mengingat wajah setiap anggota dan setiap karyawan yang bekerja di sini untuk mencegah siapa pun menyelinap dan mengganggu anak orang kaya yang akan sangat merepotkan.
Saat Giany muncul, wajah beberapa pengawal menjadi sangat sinis.
Karena wanita ini sering membuat onar di sini. Denis terlalu dekat dengan salah satu gadis yang melayani di sini sebelumnya dan beberapa kali ditampar oleh Giany.
Alhasil saat Denis baik pitam, dia segera meminta maaf dan mengubah sifatnya begitu cepat seolah tidak memiliki harga diri.
Seorang pengawal berbaik hati mengingatkan, "Nona Giany, malam ini jangan mengacau lagi."
Giany mengangkat alisnya, agak bingung.
Dia masuk dan melihat Carla di ruang ganti karyawan.
Carla mengganti pakaian dan memberikannya kepada Giany tanpa lupa memberitahunya, "Bawa bir dan berikan yang lebih mahal. Semakin mahal bir, semakin tinggi komisimu malam ini. Saat gajinya cair, aku akan mentransfernya kepadamu. Sekarang aku harus pergi, jadi tolong, ya."
Giany segera berganti pakaian kerja. Pakaian kerja di sini ketat yang juga untuk memenuhi selera beberapa pria.
Pada dasarnya sosok Giany sangat bagus, tetapi sekarang jauh lebih bagus lagi sampai membuat orang mimisan melihatnya.
Carla langsung menunduk untuk menyembunyikan emosinya.
"Oke, masuklah. Pelanggannya ada di ujung koridor."
Giany mengangguk tanpa lupa tersenyum padanya, "Carla, terima kasih."
Dia mendorong troli berisi bir dan berjalan menuju ke dalam ruang VIP tersebut.
Di dalam ruang VIP, Denis sedang mengobrol dengan beberapa temannya.
Hans mencibir dan memberi isyarat dengan jarinya, "Kurasa suatu hari nanti wanita itu akan kembali. Terakhir kali Denis memutuskan pertunangan, dia bahkan nggak peduli dengan nyawanya dan langsung melompat begitu saja."
"Entah dari mana pesona Denis ini, tapi Giany benar-benar terpesona olehnya."
"Kalau bukan karena dia sangat menyukai Denis, jujur saja aku ingin mendapatkan wanita dengan wajah itu."
Denis merasa sangat nyaman dipuji oleh teman-temannya seperti ini.
Yang terpenting bagi seorang pria adalah wajah dan wajah Giany memang cantik. Menjadi penjilatnya selama ini benar-benar membuat banyak pria sangat iri.
Sebenarnya dulu Denis menyukai Giany, tetapi ada pepatah yang benar adanya. Kalau seorang wanita yang terlalu sering berinisiatif maju akan menurunkan harga dirinya.
Mempermalukan Giany sekali dan dua kali membuat Denis semakin terobsesi padanya. Seiring waktu, Denis merasa Giany tidak akan pernah pergi, jadi tidak perlu membujuknya dan nanti Giany akan kembali sendiri.
Dia menyandarkan punggung ke belakang, wajah mudanya penuh dengan kesombongan, "Kurasa malam ini dia akan datang padaku. Aku sangat mengenal Giany, dia nggak bisa hidup tanpaku."
Setelah mengatakan itu, pintu ruangan dibuka dan Giany yang sedang mendorong troli muncul di pintu.