Bab 38
"Oke! Kamu cepatlah istirahat!"
Giany sangat lelah, kelopak matanya terus bergelut. Jadi dia pun bersandar di samping dan tertidur.
Baru kemudian Fauzi menyadari lutut Giany berlumuran darah yang terlihat agak menakutkan. Akan tetapi sekarang kamera masih menyala dan dia tidak bisa berkata apa-apa, hanya diam-diam mengagumi orang ini.
Giany tidur selama empat jam. Saat bangun, dia mendengar sopir dan Fauzi mengobrol.
Nada suara Fauzi cemas, "Biarkan dia tidur lebih lama. Orang itu benar-benar keterlaluan. Ternyata mereka menyebarkan gosip tentang kita!"
Sopir adalah seorang pria paruh baya yang bertanggung jawab mengemudi untuk Grup Hoar.
"Fauzi, ayo bangunkan Nona Giany. Kalau menunggu lebih lama lagi semua pelanggan akan kabur."
"Tapi dia nggak tidur semalaman, biarkan dia tidur satu jam lagi."
Nada suara mereka berdua sangat pelan, tetapi Giany masih terbangun. Dia mengangkat tangan untuk mengusap bagian tengah alisnya dan suaranya serak.
"Ada apa?"
Seketika mata Fauzi berkilat, "Gi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda