Bab 210
Giany duduk di sebelah Walace. Giany dengan sungguh-sungguh mensterilkan alat makan Walace menggunakan air panas.
Agak canggung jika diam saja. Jadi, Giany mencari topik.
"Apa Pak Walace masih insomnia akhir-akhir ini? Kelopak bawah matamu jauh lebih gelap. Apa nggak ketemu obat tidur yang lebih efektif?"
Walace tampak lebih sehat dalam beberapa hari terakhir. Auranya yang dingin juga berkurang banyak.
Walace mengiakan seraya menatap mangkuk yang disodorkan oleh Giany.
Sulit sekali bagi Giany untuk melanjutkan obrolan dengan Walace. Walace selalu mengiakan dengan hmm.
Di tengah keheningan itu, Carla menyajikan hidangan.
Carla membawakan delapan lauk, agak banyak. Jadi, Giany mengajak Carla untuk makan bersama mereka.
Akan tetapi, Carla melirik Walace sekilas dan menolak.
"Nggak perlu. Aku khawatir Pak Walace nggak terbiasa."
Barulah Giany ingat bahwa Walace biasanya makan dengan piring kecil di rumah. Bahkan ketika pulang ke Kediaman Keluarga Hoar, semua orang menggunakan sendok umum.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda