Bab 145
Suasana yang canggung ini terus bertahan sampai mereka tiba di hotel.
Begitu turun dari mobil, Giany segera dengan sigap mendorong kursi roda, tetapi tak disangka, dirinya malah bertemu dengan Dave di pintu hotel.
Hari ini Dave juga datang ke sini untuk jamuan. Saat melihatnya, langkahnya langsung terhenti dan memanggil, "Giany?"
Alis Giany langsung berkerut rapat, kenapa ke mana pun perginya, selalu saja bertemu Keluarga Limz.
Dia tidak ingin menyapa, tetapi Dave sudah berjalan mendekat.
Dave sekarang juga sudah berumur, tetapi yang mengejutkan, di depan Walace dia tidak terlihat minder ataupun sombong, hanya saja sikapnya begitu sopan.
"Pak Walace, lama tak jumpa."
Walace menatapnya sekilas lalu menggumam, "Hmm."
Dave menepuk lengan Giany, nadanya penuh rasa puas.
"Tahu kalau Giany kerja di Grup Hoar, aku jadi tenang. Pak Walace orang yang sangat berpendidikan, nggak akan hakimi masa lalu seseorang, semua berdasarkan kemampuan. Di tangan Anda, Giany pasti akan banyak berkembang. Teri

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda