Bab 144
Giany tidak tahu, saat melihat dia buru-buru meninggalkan kafe untuk mengejar Walace, Denis tampak penuh gejolak amarah.
Denis menatap Giany dalam-dalam, tidak mengalihkan pandangan sedetik pun.
Robert yang duduk di seberangnya sampai ketakutan karena tatapan itu, langsung membuka mulut.
"Kak Denis, kamu kenapa?"
Selesai mengucapkan itu, Robert juga ikut menoleh ke arah tempat Giany menghilang, tampak sangat bingung.
"Tapi, Kakak juga aneh, ya, kenapa tiba-tiba mendekati Walace. Aku ingat dulu dia bilang paling benci sama Walace. Lagi pula, Walace itu 'kan punya anak, dia ...."
Mendengar itu, wajah Denis langsung terkejut, "Kamu dengar dari siapa?"
Robert menggaruk rambutnya sendiri, "Kak Giany sendiri yang bilang, kok."
Giany yang bilang sendiri?
Mana mungkin, kapan dia bilang begitu?
Robert masih terus bicara, "Aneh banget, kenapa sekarang malah dekati dia. Dulu lihat Walace saja, dia langsung menjauh sejauh mungkin. Waktu itu aku tanya dia, dia bilang Walace itu orang yang menakutka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda