Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 115

Giany mengembuskan napas. Terus bersembunyi bukan solusi yang tepat. Giany menaruh kain itu. Lalu, Walace bertanya, "Karena apa lagi kali ini?" Giany benar-benar ingin bercerita pada seseorang saat ini. "Aku dijebak oleh Yoana. Yoana keguguran dan mengaku didorong olehku. Ibuku ingin mengirimku ke rumah sakit jiwa." Setelah itu, Giany bersandar ke belakang. Ada sedikit kebimbangan di matanya. Hati Giany tidak terbuat dari batu. Meskipun sudah kehilangan ingatan, Giany tetap merasakan rasa sakit yang tumpul saat memikirkan masalah-masalah itu. Walace mengulurkan tangannya. Tangan Walace terkepal. Bentuk bulan sabit pada kukunya terlihat sangat indah. Pikiran Giany melenceng. Mengapa bisa ada orang yang begitu sempurna dalam semua hal? Di saat Giany melamun, tangan yang terkepal itu tiba-tiba dibuka. Ada sebuah permen di telapak tangan Walace. Dipadukan dengan wajah Walace yang dingin, itu sungguh ... lucu. Pikiran Giany yang tertekan lenyap seketika. Giany mengambil permen itu dan terse

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.