Bab 114
Tepat saat itu, perawat mendorong Yoana keluar.
Yoana duduk di kursi roda. Wajahnya pucat pasi. Air matanya menetes begitu melihat Carol.
"Ibu ...."
Hati Carol sangat perih. Dia langsung memeluk Yoana.
"Yoana, kamu bisa punya anak lagi."
Yoana tersenyum getir. "Iya, aku bisa punya anak lagi. Ibu, jangan marah pada Kakak. Aku yang jatuh sendiri, nggak ada hubungannya dengan Kakak."
Carol marah karena Yoana masih membela Giany pada saat ini.
"Cukup, jangan bela Giany lagi. Dia makin menjadi-jadi karena kamu selalu menoleransinya selama bertahun-tahun!"
Carol memeluk Yoana. Dia melemparkan tatapan jijik pada Giany.
"Giany, kurasa kamu benar-benar sakit jiwa. Aku awalnya ingin mengurungmu di rumah saja, tapi sekarang kamu sudah membuat kesalahan sebesar ini. Aku akan menyuruh orang mengirimmu ke rumah sakit jiwa. Introspeksi diri saja di sana!"
Giany menoleh pada Yoana. Yoana berbaring dalam pelukan Carol sambil tersenyum.
Yoana telah menyogok dokter di rumah sakit dan berpura-pura kegugur

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda