Bab 9
Sena yang ditampar segera menutupi mulutnya. Dia terkejut untuk sesaat.
"Ah, sial."
Dia kembali fokus ke ponselnya dan melanjutkan tuduhannya.
"Apa keluargamu melihat ini? Seorang bos besar sudah menindas pegawainya sendiri dan menamparnya! Aku akan panggil polisi supaya dia ditangkap!"
Ucapannya yang kasar benar-benar membuat Rania marah.
Rania selalu dimanjakan selaku bos. Orang asing selalu hormat padanya. Aku nggak pernah membiarkan dia diperlakukan secara nggak adil.
Sekarang, matanya benar-benar merah dan pembuluh darahnya menonjol.
Dia merangsek maju, menjatuhkan ponsel Sena, memegang rambutnya, memaksanya untuk menunduk, dan memukulnya sekuat tenaga.
Namun, ada perbedaan kekuatan yang sangat besar antara pria dan wanita. Sena segera melawan balik.
Kedua orang itu saling menghajar satu sama lain. Pada titik puncaknya, Rania mengeluarkan pisau dari tangannya dan langsung menusukkannya ke leher Sena. Darah seketika mewarnai baju putihnya.
Semuanya tertegun dan segera memanggil pol
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda