Bab 33
Cintia menatap Yona seperti sedang melihat sampah, "Yona, kamu nggak berhak membentakku."
"Tak peduli dulu atau sekarang, kamu akan selalu diinjak olehku."
Yona menatapnya dengan enggan. Kalau tatapan bisa membunuh, Cintia pasti sudah mati ribuan kali.
"Aku orang yang pernah mampir di gerbang neraka sekali. Aku nggak takut mati, tapi kalian rakus hidup dan takut mati."
"Cintia, kamu akan menyesal!" ancam Yona tanpa menyerah.
"Aku tunggu bagaimana kamu membuatku menyesal."
Setelah mengatakan itu, Cintia bahkan tidak melihatnya dan langsung pergi dengan membawa jus anggur.
Yona yang marah mengeluarkan ponselnya dan memutar nomor tersebut setelah Cintia memasuki lift.
Dia berkata dengan sengit, "Aku menerima idemu, sebaiknya kamu melakukan apa yang kamu katakan."
Pihak lain tertawa dua kali, "Nona Cintia, jangan khawatir, aku dan kamu punya musuh yang sama, bagaimana mungkin aku nggak lakukan?"
"Katakan, apa yang kamu ingin aku lakukan?"
"Beberapa hal tak bisa diungkapkan melalui telepon,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda