Bab 5 Membuatmu Menghilang
Pria itu ternyata adalah orang terkaya di Kota Khanh, Drake Tucker. Sosoknya tengah didampingi oleh sekumpulan orang-orang yang memiliki pengaruh yang besar.
Raja media baru di Kota Khanh, Henry Walker.
Ratu Perhiasan Kota Khanh, Jade Laurell.
“Pemimpin pengembangan perumahan kelas atas Kota Khanh, Donald Lewis…”
Mereka adalah kaum elit di Kota Khanh, yang hanya dengan menginjakkan kaki mereka, maka mereka dapat membuat seluruh kota ini berguncang. Bahkan salah satu dari mereka dapat dengan mudah merubah seorang Shannon menjadi adonan pasta. Dan saat ini, kaum elit itu bersama dengan Drake Tucker, orang terkaya di kota Khanh, yang menjadi pemimpin mereka telah berada di hadapannya. Apa yang sebenarnya telah terjadi?
Dalam sekejap, sikap arogan yang diperlihatkan oleh Shannon seketika menghilang tanpa jejak. Tergantikan oleh perasaan takut yang menguat.
“Shannon Louise, kau benar-benar hebat. Apakah kau baru saja menobatkan dirimu sebagai seorang ratu Kota Khanh? Bahkan jika kau berkata demikian, apa kau yakin tidak akan ada yang berani mengatakan sebaliknya kepadamu? " Nada suara Drake dipenuhi dengan kebencian. Bahkan orang terkaya di kota Khanh seperti dirinya tidak akan pernah berani mengatakan hal seperti itu.
Kulit kepala Shannon seperti mati rasa karena merasa ketakutan. Steve, yang sedari tadi berdiri di dekatnya, merasakan seluruh tubuhnya menjadi dingin. Apa yang sedang terjadi? Siapakah pria ini, Tyr Summers, dan bagaimana dia bisa memanggil semua tokoh terkemuka ini dengan Drake Tucker sebagai pemimpin mereka?
Kakak Tyr.
“Kakak Tyr… Kakak Tyr…”
Salam diberikan berturut-turut di dalam ruangan itu. Setiap orang yang hadir merendahkan hati dan memberikan hormat saat mereka membungkuk kepada Tyr.
Setelah melihat situasi yang terjadi, Shannon merasakan seluruh tubuhnya menjadi lemah. Sosok elit macam apa yang telah dia usik? Setelah terdengar suara riuh di dalam ruangan , Shannon akhirnya berlutut di hadapannya. Maafkan aku, Kakak Tyr, aku minta maaf. Aku tidak tahu jika Blair Zea adalah putrimu. Tolong maafkan aku, tolong selamatkan hidupku. Maafkan aku." Shannon segera menyerah, berlutut serta memohon padanya.
Namun sayangnya, Tyr hanya menganggap perubahan sikapnya ini terlihat konyol. Wanita itu sekarang bertobat hanya karena Blair adalah putrinya. Bagaimana jika gadis kecil yang dia incar adalah orang lain? Jika gadis kecil itu tidak memiliki latar belakang atau dukungan keluarga yang kuat, apakah keluarganya akan dihancurkan oleh wanita brengsek ini? Dan sebagai gantinya keluarga itu harus merasa terhormat dan berterima kasih kepada wanita ini.
Konyol! Tyr mendengus kencang. “Sebelum matahari terbit, aku tidak ingin melihat keberadaan wanita ini lagi, atau apapun yang berhubungan dengannya.”
“Baik, Kakak Tyr!”
Di luar kediaman, di dalam kendaraan Lincoln yang mewah, Tyr duduk di kursi belakang saat dia memainkan Sokoban didalam teleponnya.
Drake duduk di sampingnya sambil berkata dengan sopan, “Kakak Tyr, nama saya Drake Tucker. Kakak Clifford-lah yang menyuruhku datang untuk mencarimu. Mulai hari ini, di Kota Khanh, saya akan mengikuti semua perintahmu. Dapat melayanimu merupakan suatu kehormatan bagiku. "
"Ya." Tyr hanya sedikit mengangguk sedikit sambil melanjutkan permainannya.
Drake kembali menambahkan, “Kakak Tyr, pusat kota sekarang berada di bawah kendalimu. Kota Ini memiliki sekelompok hotel, toko perhiasan, butik, dan berbagai produk merek mewah yang semuanya menjadi satu dalam pusat perdagangan elit. Di masa depan nanti, kami juga akan berencana untuk mendatangkan merek-merek terkenal dari seluruh dunia. Karena sekarang Kakak Tyr telah kembali, maka kami akan mulai segera mencari mitra luar negeri untuk berkolaborasi dan mengupayakan semua ini. ”
Tyr terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangguk. “Pusat kota akan berada di bawah pengawasan mu. Jika tidak ada hal yang istimewa, aku tidak ingin diganggu dengan masalah lain. "
“Ya, Kakak Tyr. Tetapi pusat kota akan segera menjadi tuan rumah dalam acara investasi pedagang. Sebagai pemilik tempat ini, apakah anda ingin menghadiri acara ini? ”
Wajah Tyr terlihat berubah. “Drake, apa kau tidak mengerti bahasa manusia?”
Drake bergidik dan dengan cepat menjawab, "Aku mengerti, Kakak Tyr."
***
Keesokan harinya, Winifred bangun pagi-pagi sekali. Pada saat Tyr terjaga, Winifred telah selesai menyiapkan sarapan, dan Blair sudah menyegarkan dirinya dan sedang menunggu di meja makan.
"Maaf, semalam aku tidur larut malam, jadi aku terlambat bangun." Tyr baru bisa memejamkan matanya sekitar pukul tiga pagi, hingga membuatnya terlambat bangun pagi ini. “Apakah hari ini Blair harus pergi ke taman kanak-kanak? Aku akan mengantarnya, "ucap Tyr saat dia berjalan ke arah Blair.
Namun, sebelum dia mendekat, Blair menatap Tyr dengan ekspresi wajah yang ketakutan dan gadis kecil itu tiba-tiba menangis kencang.
Blair, ada apa? Tyr merasa kaget dan bingung.
Ketika Winifred menengok untuk melihat wajah Tyr, dia juga merasa sedikit ketakutan. “Tyr… Kau…”
"Apa ada yang salah denganku?" Tyr bergegas menuju ke kamar mandi. Menatap ke arah cermin, selain matanya yang tampak sedikit lebih merah, tidak ada hal lain yang tampak berbeda dari wajahnya. Hanya aura sadis dari wajahnya yang terlalu berat.
Pasti wajah sadis ku itu telah membuat Blair terkejut. Tyr bergumam pada dirinya sendiri, “Ini adalah Kerajaan Surgawi, bukan negeri asing. Aku perlu mengendalikan aura sadis ini.
‘Tersenyum.’
‘Tetap tenang.’
‘Hempaskan.’
Tyr kembali menatap ke arah cermin dan tersenyum dengan cerah.
Setelah beberapa lama, akhirnya Tyr keluar dari kamar mandi. Aura sadis yang sebelumnya melekat pada wajahnya kini benar-benar hilang. Blair tidak menangis. Memang benar sebelumnya gadis kecil itu merasa takut ketika melihat wajahnya.
Usai menyantap sarapan, Tyr dan Winifred mengantar Blair ke taman kanak-kanak. Ketika mereka kembali, Tyr melihat ke arah Winifred dan berkata padanya, “Sepertinya kau sedang dalam suasana hati yang baik hari ini. Apakah karena aku telah kembali? ”
“Jangan terlalu percaya diri.” Sahut Winifred, “Apakah kau tidak melihat beritanya? Tadi malam, sesuatu yang besar telah terjadi di rumah Shannon. "
“Hmm?”
“Shannon Louise sudah mati, dan begitu juga dengan Steve Hudson. Semua asetnya telah disita oleh pihak berwenang. Katanya seseorang telah membalas dendam pada mereka. Wanita itu telah melakukan begitu banyak kejahatan ketika dia masih hidup. Akhirnya, seseorang telah berhasil mengakhiri hidupnya. Ini adalah berita yang bagus. Sekarang dia tidak akan khawatir dan ketakutan akan keadaan Blair. "
Winifred benar-benar merasa bahagia. Sebelumnya, dia selalu merasa khawatir, tetapi sekarang tidak lagi, Blair sudah aman.
Senyuman tipis muncul di bibir Tyr. “Aku sudah mengatakan padamu sebelumnya. Aku akan melindungi kalian berdua. ”
Winifred terkejut. Dia menatap tak percaya pada Tyr. “Mungkinkah Shannon jatuh karena…”
"Benar sekali…"
Tyr hanya mengucapkan dua kata ketika Winifred menatapnya dengan curiga. “Berhentilah bergurau, Tyr. Kemana saja kau selama ini? ”Winifred tidak percaya bahwa Tyr-lah yang telah menyebabkan Shannon terjatuh.
Tyr ingin berterus terang kepada Winifred mengenai identitas dan latar belakangnya saat ini, tetapi setelah berpikir keras, dia merasa bahwa hal itu terlalu cepat. Bahkan jika dia harus memberitahunya, mungkin Winifred tidak akan mempercayainya. Jika dia terpaksa menjelaskan padanya, mungkin Winifred tidak akan pernah menyukainya dan berpikir bahwa dia adalah pembohong. “Aku pergi ke luar negeri dan bekerja di sana selama beberapa tahun. Sekarang Aku telah memiliki sedikit tabungan, dan memutuskan untuk kembali padamu. "
"Begitu." Kemudian Winifred terdiam dan tidak menanyakan apa-apa lagi.
Setelah itu, Winifred mengajak Tyr ke supermarket dan membeli makanan untuk para sesepuh. “Kakek telah meneleponku pagi ini. Dia tahu bahwa kau telah kembali, lalu dia memintaku untuk membawamu menemuinya. Nanti jika kau melihat Kakek dan semua orang yang berada di sana, kau akan melihat semua orang berbicara dengan berteriak dan ribut, itu semua karena orang-orang tua itu tidak bisa mendengar dengan baik. Cobalah untuk tetap tenang dan hindari perselisihan. Lagipula, mereka adalah orang tua kita juga! "