Bab 99

"Siapa yang membuat wanita cantik ini begitu sedih?" Aku menoleh. Begitu melihat siapa yang datang, aku merasa ternyata hidup yang terburuk pun masih bisa menjadi lebih buruk. Ternyata Xean yang berjalan mendekat dengan penuh percaya diri, seperti burung merak yang membuka ekornya. "Bagaimana bisa wanita cantik ini sedih?" Melihat gerakan Xean yang sangat berlebihan, aku merasa jijik, tetapi juga tidak bisa menahan tawa. Ketiga anak dari keluarga Santiago memang sangat berbeda. Siena yang pandai bergaul dan cerdas, bahkan Radhiya yang sering dianggap remeh oleh kedua saudaranya, juga sangat berhati-hati. Hanya Xean ini saja yang tampak seperti orang bodoh dan aneh. Xean mendekat, mengulurkan tangan untuk menyentuh pipiku. Aku menghindar dan menatapnya dengan penuh kebencian. "Tuan Xean, tolong jaga sikap Anda." Xean tidak berhasil menyentuhku. Matanya yang penuh keheranan menatap tangannya yang kosong. "Kamu sungguh nggak tahu berterima kasih, ya?" "Nggak tahu terima kasih?" Aku tertaw