Bab 81
Aku terkejut. "Kebetulan sekali?"
Radhiya mengangguk. Matanya tidak dapat menyembunyikan rasa gembira. "Aku belum tahu namamu."
"Namaku Khaira Soraya," jawabku tanpa keberatan. "Kok kamu bisa sejago ini?"
Radhiya tersenyum bangga. "Aku sudah menang banyak lomba karate."
Aku tidak menyangka. Pertama kali aku melihatnya, dia sedang diganggu oleh Siena dan Xean. Jadi, kupikir Radhiya lemah dan tidak bisa membela diri.
Mungkin dia tahu apa yang melintas di benakku. Radhiya, menunduk dan berkata, "Mereka ... yang berkuasa di keluarga Santiago. Ayahku pasti marah kalau aku melawan mereka."
Aku mendengus. Rupanya dia anak yang malang.
"Khaira?"
Suara cemas Yudha terdengar dari luar.
"Dia cari kamu?" tanya Radhiya. "Yang mengantarmu ke sini tadi?"
Aku mengangguk. "Aku baru pindah ke sini. Kakakku yang mengantarku tadi."
"Oh, itu kakakmu?" Radhiya tersenyum tipis. "Kalau begitu, aku pergi dulu. Cepat keluar, jangan sampai kakakmu khawatir mencarimu."
Aku mengangguk. "Terima kasih banyak sudah m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda