Bab 73
Setelah keluar kantin dengan perasaan kesepian, aku makin merindukan Wina.
Hanya Wina-lah yang selalu bersikap sama terhadapku, entah mau menjadi Khaira yang dimabuk asmara atau adik imut Yudha.
Aku benar-benar tak sabar ingin cepat pulang dan memberi tahu Wina tentang apa yang terjadi hari ini.
"Khaira, Pak Yudha mencarimu."
Aku menjawab singkat, lalu menatap kantor Yudha dengan wajah pucat pasi.
Entah mengapa hatiku sedikit menolak untuk bertemu Yudha, tetapi di lain sisi, aku tetap ingin bertemu dengannya.
Aku sangat bingung, tak tahu apa yang terjadi pada diriku.
Aku tiba di depan pintu kantor Yudha dengan langkah yang berat, lalu menarik napas dalam-dalam. Saat hendak mengetuk, pintu terbuka dari dalam.
"Ngapain kamu berdiri di depan pintu?" Yudha menatapku sembari mengernyitkan dahi, lalu berbalik dan masuk kembali ke kantor.
"Pak Yudha." Aku mengikuti Yudha dari belakang. Karena merasa sedikit canggung, aku berdiri agak jauh dari pria itu. "Apa kamu mencariku?"
Yudha duduk di de

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda