Bab 62
Pada akhirnya, Sela menyetujui permintaan Yanuar dan mentransfer uang padanya. Namun, ketika hendak beranjak pergi, Sela memanggilku.
"Khaira."
Aku menghentikan langkahku, melihat Sela menghapus air mata di sudut matanya. Dengan tatapan marah, ia lantas mendekatiku. "Kamu sengaja ke sini untuk menertawakanku, 'kan?"
Pandanganku tertuju pada Sela, tetapi hatiku sulit memahaminya. Seolah, aku tengah mengerjakan teka-teki yang sulit terpecahkan.
Terlepas dari situasi apa pun, begitu bertemu denganku, ia akan berubah menjadi sosok yang pemarah dan penuh kebencian terhadapku.
"Aku ini sibuk tahu." Aku lantas mengangkat tas laptop di tanganku. "Lagian, ini jalan yang harus aku lewati dari grup Zuriawan ke kampus."
Seulas penyelasan terlihat dari wajah Sela, tetapi ia segera menutupinya dengan tawa sinis dan menatap tajam ke arahku. "Kamu pasti senang, kan? Aku sebenarnya mau membuatmu dipecat, tapi ternyata .. hmph! Yudha malah membelamu."
Aku mengangkat alis. "Ini bukan salahku, juga bukan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda