Bab 36
"Khaira, seharusnya, aku nggak balik ke negara ini. Kasih Zavier kesempatan lagi."
Aku menghela napas panjang. Meskipun dia kelihatan gila, tidak apa-apa. Aku masih bersedia bicara dengan sabar. Siapa suruh menjadi orang baik, 'kan?
"Dengar. Masalahku dan Zavier nggak ada hubungan sama kamu. Masalah kami berawal dari dia yang bohong ke aku dan membuatku kelihatan seperti orang bodoh bertahun-tahun. Ini sama sekali nggak terkait dengan kepulanganmu."
"Tentu saja, masalah kita juga nggak berhubungan sama Zavier."
"Masalah apa?" Sela mengangkat kepala seraya menatapku kebingungan.
Aku dan Wina sama-sama mengernyitkan dahi. "Kupikir, kamu datang hari ini buat minta maaf soal Sony."
Mungkin karena merasa sudah ketahuan, wajah Sela segera kembali menjadi sok polos. "Khaira, aku memang datang buat minta maaf."
"Sudahlah." Aku malas meladeni drama yang Sela mainkan. "Trik manipulatif pura-pura mundur ini, aku nggak tertarik buat ikut main."
Mata Sela terbelalak, melihat ke arahku dengan tatapa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda