Bab 30
Aku benar-benar tidak menyangka alasan Yudha mencariku untuk membahas hal ini. Alhasil, aku sempat tertegun beberapa saat.
Bahkan, Yudha sampai menoleh dan menatapku.
Aku yang masih tertegun pun perlahan mengangkat kepala dan menatap balik ke arahnya. Tatapannya tetap tenang, tanpa memperlihatkan emosi apa pun.
Mungkin, alasan dia ingin aku tinggal di tempatnya sebatas takut terjadi sesuatu padaku. Bagiku, itu malah merepotkan dirinya.
Bagaimanapun juga, waktu yang dimiliki seorang bos besar seperti dirinya pasti sangat berharga. Mustahil dia ingin terus mengurus hal kecil dan sepele seperti masalahku.
Aku menggeleng berulang. "Nggak perlu, aku berusaha lebih hati-hati saat pergi dan pulang kerja."
Tatapan Yudha tampak menyiratkan kekecewaan terpendam sekelebat sampai aku tidak yakin apakah benar atau hanya perasaanku. Belum sempat kupastikan, dia sudah kembali memasang ekspresi datar.
"Kenapa kamu nggak kembali ke Kediaman Keluarga Zuriawan?" Aku agak memiringkan kepala untuk menatap

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda