Bab 18
Saat keluar kafe, Zavier masih berteriak penuh amarah dari belakang. "Khaira, berhenti di situ!"
Aku malas untuk menanggapi Zavier, tetapi dia terlihat murka hingga langsung ikut melangkah cepat keluar kafe dan menarik lenganku. "Jelaskan ucapanmu!"
Aku tersenyum sinis. "Apa yang harus aku jelaskan? Kamu nggak menyukaiku, kamu suka Sela. Kudoakan kalian bisa menjadi pasangan sejati, penipu cocok dengan orang palsu. Semoga langgeng selamanya."
Aku tidak punya tenaga untuk berdebat dengan Zavier. Jadi, aku langsung pergi meskipun pria di belakangku masih marah dan berteriak, "Kamu bilang siapa yang penipu? Bukan, kamu bilang siapa yang palsu?"
Setelah memarahi pria berengsek dan wanita penggoda, aku merasa sangat lega ketika kembali ke asrama.
Setelah kejadian hari ini, seharusnya, Zavier tidak akan berani datang lagi dan aku bisa menjalani hari-hari yang tenang.
Keadaan tanpa gangguan seperti ini sungguh kusukai.
Meskipun Zavier tidak datang lagi ke kafe, seseorang yang kedatangannya ti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda