Bab 321
"Diam! Aku lagi mengemudi. Sekarang, jangan ucapkan kata-kata yang bisa membuatku marah! Kamu duduk diam saja. Nanti, aku akan menjelaskan semuanya dengan baik. Yang patuh, ya," kata Agam dengan nada tegas, seperti sedang membujuk seorang anak kecil. Namun, tatapannya tetap tertuju ke jalanan di depan.
Pamela mengernyit. Dengan suasana hati yang rumit, dia bersandar di kursi dengan patuh sambil memandang pemandangan di luar jendela tanpa berbicara lagi.
...
Di tengah-tengah Jembatan Amperam.
Sebuah mobil keluarga berwarna hitam terhenti di pinggir jalan, kedua lampu peringatan daruratnya menyala.
Agam mengemudi melewati mobil itu dan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
Pamela tidak berencana untuk turun dari mobil, tetapi pria ini malah mengulurkan tangannya dan melepaskan sabuk pengaman Pamela.
"Kenapa kamu bengong saja? Turun!" kata Agam.
Pamela tidak berdaya, dia hanya bisa ikut Agam turun mobil.
Baru saja kedua orang ini turun dari mobil, Kalana langsung menyambut mereka. Awalny
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda