Bab 2916
"Nilainya di semester lalu lumayan bagus, tapi juga nggak unggul, jadi aku nggak memberi tahu ayahmu."
"Tapi, untuk saat ini, kita nggak perlu mengkhawatirkan prestasinya."
"Lagi pula, bukankah ada aku sebagai ibunya?"
"Seorang ibu paling mengkhawatirkan segalanya dalam hidup putrinya, apalagi prestasinya di sekolah."
Lesti sengaja mengungkit bahwa dia adalah ibunya Ririn untuk melihat wajah Dian yang menggelap.
Bagaimanapun, Nadin sudah tiada, jadi sekarang, hanya Lesti yang masih hidup.
Atas dasar apa seorang gadis piatu berani bersaing dengan Ririn?
Fabian berkata, "Sudahlah, karena Bibi sudah berpikir seperti ini, kamu juga nggak perlu khawatir lagi."
"Sekarang, bukankah kamu bilang kamu lagi sibuk? Dari mana kamu punya waktu sebanyak itu untuk memedulikan prestasinya Ririn?"
"Setiap orang punya nasibnya masing-masing. Kalau dia nggak fokus belajar, bahkan guru les lulusan universitas ternama pun nggak ada gunanya, jadi nggak usah sia-siakan usahamu."
Ucapan Fabian sangat tidak ena
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda