Bab 2756
Lesti sudah berada di sisi Fabian untuk sangat lama, jadi dia sudah mengetahui sifat pria ini dengan sangat jelas. Begitu Lesti menangis, pria ini pun mulai merasa ragu.
Namun, sebelum Fabian bisa bersuara, Dian menatap ayahnya dengan matanya yang berkaca-kaca sambil membujuk ayahnya.
"Ayah, aku tahu Ririn masih kecil dan dia hanya asal bicara. Tapi, aku yakin kalau bukan karena ajaran orang tua, dia nggak akan mengucapkan kata-kata seperti ini."
"Aku juga tahu, seiring dengan berjalannya waktu, sekarang, kalian barulah keluarga yang sesungguhnya. Tapi, ibuku juga pernah tinggal di sini. Atas dasar apa aku harus dihina anak yang nggak beribu oleh orang lain seperti ini? Ayah ...."
Dian berpura-pura menangis dengan makin sedih, hingga akhirnya dia benar-benar menangis.
Dian merasa bahwa jiwa dan tubuhnya terbagi menjadi dua bagian. Jiwanya sedang menyaksikan pertunjukan ini di luar tubuhnya dengan perasaan aneh dan sinis.
Namun, dia tidak bisa tidak bersandiwara seperti ini di hadapan a
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda