Bab 231
Karena Stevi mengungkit nama Kalana, ekspresi Agam yang awalnya dingin menjadi agak tercengang. Dia terdiam sesaat, tatapannya juga menggelap. "Aku nggak lupa. Aku akan tetap mengingat janjiku pada Kalana selamanya," kata Agam.
Stevi tertawa dengan sinis, lalu berkata, "Agam, nggak apa-apa kalau kamu nggak menganggapku sebagai temanmu lagi. Tapi, aku harap, kamu akan tetap mengingat segalanya yang sudah Kalana lakukan untukmu! Jangan mengecewakan seorang gadis sebaik Kalana demi Pamela yang baru muncul nggak lama dalam hidupmu!"
Seusai berbicara, Stevi langsung berbalik dan membuka pintu kamar ini.
Namun, dia malah melihat Pamela yang sedang berdiri di depan pintu ....
Pamela terdiam.
Awalnya, saat dia berjalan mendekati tempat ini, dia sudah mendengar suara Agam dan Stevi. Oleh karena itu, dia ingin mempercepat langkahnya untuk melewati kamar ini, supaya orang-orang ini tidak mencurigai bahwa dia sedang menguping.
Namun, sungguh kebetulan, baru saja dia berjalan sampai ke depan pintu,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda