Bab 165
Pamela mengeluarkan ponselnya sambil berkata, "Pak Agam seharusnya masih belum pergi jauh. Aku akan menghubungi sekretarisnya Pak Agam dan meminta Pak Agam untuk kembali."
Jovita tercengang sesaat. Dia seketika tampak waspada. "Apa? Kenapa kamu bisa punya nomor telepon sekretarisnya Pak Agam?" tanya Jovita.
Dengan ekspresi tenang, Pamela menjawab dengan santai, "Oh, tadi, saat aku keluar dari kamar mandi, aku kebetulan bertemu dengan sekretarisnya Pak Agam. Aku mengobrol sebentar dengannya dan sekalian mendapatkan nomor teleponnya."
"Untuk apa kamu meminta nomor telepon sekretaris orang lain? Jangan berpikir untuk menggoda orang lain!" kata Jovita dengan sinis.
Pamela menggelengkan kepalanya dengan sungguh-sungguh dan berkata, "Aku nggak berniat untuk menggoda siapa pun .... Tapi, karena aku sekarang menjadi asisten Kakak dan mendapatkan gaji besar dari Kakak, aku harus lebih bertanggung jawab. Aku ingin kenal lebih banyak orang, jadi aku mendapatkan nomor telepon sekretarisnya Pak Aga

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda