Bab 141
Luka bakar memang lebih sakit daripada luka luar biasanya. Rasa sakitnya bukan sekali sakit, melainkan pelan-pelan merasa panas seperti terbakar, bisa dibilang rasa itu sulit diabaikan.
Pamela menganggukkan kepalanya dan berkata, "Dulu aku tinggal di kampung, jadi aku harus memotong kayu, memasak air, menyalakan api dan yang lainnya. Awal aku baru melakukan, aku sering terkena luka bakar, jadi sakit sampai setiap malam nggak bisa tidur!"
Agam mengerutkan alisnya dengan kuat, matanya yang hitam terlintas rasa panik. "Mulai umur berapa kamu melakukan hal itu?"
Pamela hanya berkata, "Sudah tak ingat!"
Pamela tidak ingin mengatakan lebih banyak tentang masa kecil, tadi dia hanya tidak sengaja mengungkit masa kecilnya, jadi dia tidak ingin meneruskannya lagi.
Tangan pria itu mengusap di kepalanya seperti mengusap hewan yang tampaknya kasihan. "Apa kehidupan masa kecilmu sangat susah?"
"Nggak begitu susah!"
Pamela tidak suka rasa dikasihani orang, jadi dia menyingkirkan tangan pria yang meng
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda