Bab 103
"Tapi kamu masih saja memainkan kecapi untuk mereka?" tanya Agam.
Pamela memonyongkan bibirnya dan berkata, "Kamu kira aku ingin main? Ada beberapa orang yang sengaja memfitnah bahwa aku menjalin hubungan dengan Pak Rektor, sehingga kebanyakan murid jadi salah paham. Asalkan aku main kecapi, mereka baru akan minta maaf! Pak Rektor adalah seorang senior yang sangat kuhormati, jadi aku harus menjernihkan nama baiknya!"
Mendengar ucapan Pamela, Agam memiringkan badannya dan menatap Pamela lekat-lekat. Tiba-tiba, dia mencondongkan badannya pada Pamela dan bertanya, "Kenapa Nona Pamela nggak meluruskan rumor tentang aku?"
Wajah tampannya yang tiba-tiba mendekat membuat Pamela seketika terkejut dan napasnya tertahan. Apa yang sedang Agam lakukan?
"Ehem! Rumor apa?" tanya Pamela.
Tatapan Agam sangat mendalam, seperti tali yang bisa melilit seseorang hidup-hidup. Sambil berbicara, dia sambil mencondongkan badannya ....
"Kamu seharusnya meluruskan bahwa aku bukan ayah angkatmu, melainkan adalah
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda