Bab 92
Ketika rencana anak buah dalam mobil gagal, bukannya marah, mereka malah tertawa dengan sombong.
"Pria nggak berguna, cuma segini saja udah takut!"
Hahaha!
Mobil berhenti di depan Kuil Puja. Kerahku ditarik turun dari mobil dengan kasar. Beberapa saat kemudian, dua mobil off-road tiba.
Jumlah orang yang turun dari dua mobil itu melebihi pihak Paul, hanya dari segi kekuatan saja, sudah jauh lebih unggul.
Rambut hitam Chelan diterbangkan oleh angin, dia berdiri di bawah bayangan pohon persik dan saling menatap dengan jarak yang jauh.
Sebilah pisau tajam menekan leherku, sementara seorang pria menarik rambutku dari belakang, memaksaku untuk menatap Chelan.
Kulit kepala terasa sakit.
Rasa sakit di kulit kepala membuat mataku berair, pandanganku mulai kabur.
Calum dengan wajah dingin penuh amarah, membawa sebuah koper dan berkata dengan nada tegas, "Mau ini?"
"Berikan dokumen itu, barulah wanita ini bisa selamat."
Chelan berbicara dengan tenang, "Tukar secara bersamaan."
Kedua belah pihak b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda