Bab 81
"Wanita itu nggak jujur," ungkap Chelan.
Aku terkesiap. "Jadi, dia bohong?"
Sambil mengarahkanku ke lift, Chelan menjelaskan, "Bisa jadi sebagian besar yang dia bilang itu cuma bohong. Menggabungkan kebenaran dan kebohongan itu taktik manipulasi yang licik. Asal kamu tahu saja, dia lebih licik dari yang kamu kira."
Ding!
Pintu lift terbuka, memperlihatkan seorang pria tua berjas putih. Matanya langsung tertuju pada Chelan. "Pak Chelan," sapanya sambil melangkah keluar, "Apa Pak Calum ada di dalam?"
Chelan tampak mengenalinya. Dengan anggukan singkat, dia menjawab, "Selamat siang, Pak. Kak Calum lagi bernostalgia di dalam dan nggak mau diganggu."
Ternyata pria tua itu adalah direktur rumah sakit ini.
Memahami situasinya, pria tua itu pun bergegas menuju ruang perawat. "Tenang saja, saya akan segera memberi tahu mereka agar tidak mengganggu Pak Calum," ujarnya meyakinkan.
Dengan langkah terburu-buru, dia berlalu meninggalkan ruangan dengan membawa jasnya.
"Apa-apaan ini?"
Bagaimana bisa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda