Bab 60
Kedua wanita itu bersandar di tiang, meminum air dengan rakus tanpa memedulikan penampilan mereka. Aku membuka botol air mineral dari dalam tas, air dingin memasuki tenggorokan dan rasa lelahku pun sebagian besar menghilang.
Tak lama kemudian, botol airnya sudah kosong.
Namun para pria-pria besar itu masih berisik, mengolok-olok Riel dan menyuruhnya untuk lebih banyak olahraga.
Sabrina menunjuk mereka. "Ternyata kaki kalian yang gemetar, ya? Aku kira ada gempa bumi."
Pria-pria itu tidak marah saat diejek, mereka malah menggaruk kepala dengan polos dan tertawa terbahak-bahak. "Ketahuan ya, matamu tajam sekali."
Melihat suasana santai di antara para rekan kerjaku, sedikit kejenuhan yang disebabkan oleh rasa lelah dan panas pun seketika menghilang.
Inilah kenapa aku suka bekerja di perusahaan ini.
Aku mengipas wajahku sambil memberikan selembar tisu kepada sang pemandu yang berkeringat. "Masih berapa jauh lagi?"
Pemandu itu berterima kasih padaku, lalu mengelap keringatnya yang menetes de
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda