Bab 48

Namanya Albert Boren. Dia masih berusia 20-an dan baru saja lulus kuliah. Ketua tim menempatkannya bekerja di bawah kepemimpinanku. Albert memiliki kulit yang putih mulus dan wajah yang tampan. Dia terkesan begitu periang dan hangat. "Siapa ini?" Albert melihat Chelan yang mengikutiku. Aku yakin Chelan hendak mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal, jadi aku buru-buru mendahuluinya menjawab, "Temanku." "Oh, halo. Namaku Albert," sapa Albert sambil mengangguk dan mengulurkan tangannya dengan ramah ke Chelan. Chelan balas menjabat tangan Albert dan menyapa dengan dingin, "Halo, aku Chelan." Karena kehadiran Albert, aku dan Chelan pun berjalan depan belakang. Aku dan Albert berjalan di depan sambil mengobrol, sementara Chelan mengikutiku di belakang dalam diam. Sepanjang perjalanan, Albert banyak bertanya padaku tentang hal-hal terkait pekerjaan. Tentu saja aku tidak keberatan membagikan pengalamanku selama sekian tahun dengan junior satu ini yang ceria, ekstrovert, tampan dan manis. Ses