Bab 26
Chelan terjatuh di genangan hujan, tangannya basah kuyup. Dia tidak peduli dan segera meraih tanganku, lalu menyeka darah di hidungnya.
Aku gemetar kedinginan, tangannya yang dingin seakan menusuk tulangku.
Aku mencoba melepaskannya, tetapi cengkeramannya makin kuat.
Chelan menarikku ke belakang seperti binatang buas yang melindungi anaknya. Lalu, dia memperingatkan Kenzo dengan nada serius.
"Jangan dekati dia lagi."
Tubuhnya tinggi dan besar. Aku tidak bisa melihat ekspresi Kenzo, hanya bisa mendengar suaranya yang mengolok-olok.
"Dia bukan barang, dia punya pemikiran sendiri. Kamu itu siapanya, sampai berani melarangku? Mantan pacar yang dicampakkan?"
Mendengar hal itu, Chelan menoleh dan melihatku.
Di tengah tatapan tajamnya, aku perlahan-lahan membuka jari-jarinya untuk melepaskan pergelangan tanganku yang terjepit.
"Chelan, aku sudah bilang, hubungan kita sudah berakhir. Jangan cari aku lagi."
Lalu, aku berjalan ke arah Kenzo.
Chelan berteriak seakan menggunakan semua tenaganya.
"
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda