Bab 54
Pematik menyalakan sebatang rokok, sekaligus menyalakan api kemarahan Darel yang sedang melamun!
Dia melangkah maju dan berkata, "Karla, kamu benar-benar nggak tahu malu! Menjual diri untuk mencari keuntungan, kamu ... "
Sebelumnya dia hanya menduga bahwa Karla akan merayu Daniel. Tidak menyangka dia benar-benar begitu tidak menghargai dirinya, sehingga masih berada di kamar Daniel selarut ini?
Karla yang memang sedang marah, ditambah dengan keberanian dari minuman anggur, kini dia membalas, "Aku juga belajar darimu. Kamu saja bisa melakukan hal-hal itu tanpa rasa malu, aku paling juga disebut sebagai murid dari kamu yang sebagai master."
"Jadi kamu mengakui bahwa kamu yang merayunya?" ujar Darel marah hingga wajahnya menjadi merah.
"Sepertinya Pak Darel nggak ingat apa yang aku katakan sebelumnya," ujar Daniel.
Suara Daniel yang tak acuh membuat hati Darel bergetar. Dia marah tetapi tidak berani mengungkapkannya.
Mengapa dia begitu membela Karla!
Apakah dia tidak bisa melihat bahwa Ka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda