Bab 51
"Oh ya," ujar Karla.
Karla segera beralih ke akun keduanya.
Tiba-tiba muncul lebih dari 99 pesan di akun keduanya, bahkan sudah berkali-kali lipat dari 99 pesan.
Karla melihat pesan paling atas.
"Bu Karla, kami di sini ada sebuah artefak tekstil dari Zaman Sriwijaya, mungkin kami membutuhkan bantuanmu. Kalau kamu sempat, bisakah kita membahasnya lebih lanjut?"
Setelah membaca pesan ini, Karla segera membalas: "Maaf, saat ini aku nggak punya waktu."
Kemudian dia menghapus obrolan itu dan mencari pesan dari Darel.
Setelah melihat isi pesannya, Karla mengerutkan keningnya dan langsung ingin menolak.
Bagaimana mungkin dia membiarkan Darel membawa karyanya untuk pamer keluar?
Namun, tiba-tiba sebuah tangan menahan ponselnya. Karla melihat ke samping.
Tatapan pria itu langsung mengarah kepadanya, tanpa sedikit pun kompromi, ujung matanya sedikit terangkat dengan penuh perasaan dan sedikit rasa dingin.
"Mengapa menolak uang yang diberikan secara gratis? Bisa pinjam ponselmu sebentar?" ujar pr
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda