Bab 50 Jangan Tinggalkan Aku
Setelah kembali ke Puri Indah Sejahtera, Renata jatuh sakit. Demam tinggi membuatnya tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Demam yang datang silih berganti hampir membuat Renata hilang kesadaran.
Dokter pribadi Calvin datang beberapa kali, lalu pulang usai memastikan suhu tubuhnya stabil.
Hari sudah senja ketika langit mulai oranye kekuningan.
Angin petang meniup tirai putih di jendela besar.
Renata sedang tertidur lelap di tempat tidur.
Calvin duduk pada sofa di sampingnya, mengamati wajahnya yang terlelap tanpa berkedip.
Renata bermimpi.
Dalam mimpi itu, dia kembali ke masa sebelum usia sepuluh tahun, ketika dia memiliki segalanya.
Saat itu, dia adalah putri keluarga sejati, hidup tanpa beban.
Dia sangat berharap semua hanyalah mimpi.
Dia rela tenggelam dalam mimpi ini dan tidak ingin bangun.
Isak tangis mengalir dari sudut matanya, bertepatan dengan Calvin yang menangkap situasi tersebut.
Dia buru-buru mendekati ranjang. Mata Renata tetap terpejam sambil menangis pelan.
Tangan Calvin
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda