Bab 22 Apa Dia Salah Minum Obat?
Tindakan orang ini jelas disengaja.
Saat Renata hendak membuka mulut, pria di depannya sudah lebih dulu memaki, "Kamu nggak punya mata, ya?"
Suasana hati Renata seharian ini sudah buruk. Kini, emosinya sudah tiba di puncak.
"Kamu yang nggak punya mata! Jalannya lebar, kenapa harus lewat sini dan menabrakku?"
Pria itu mencemooh, "Omong kosong! Aku menabrakmu?"
Sorot mata licik pria itu menyapu bagian tubuh Renata yang basah terkena minuman. "Menggoda sekali pakaianmu, siapa yang mau kamu goda, sih?"
Di tempat sekelas Yokawa, pria itu sering melihat wanita yang seperti ini akan berusaha menempel pada orang kaya, lalu menjual tubuh dan wajah demi memikat pria kaya raya.
Wanita semacam ini sangat murahan.
Renata menatap sinis, lalu balas menyemprot, "Dasar pikiran kotor, lihat apa pun selalu mesum! Aku cuma pakai baju kerja, tapi kamu pikir menggoda. Jadi, ibumu yang dilihat setiap hari juga menggoda, ya?"
Di luar dugaan pria itu, ternyata Renata bisa sekasar ini. Tanpa sadar, hal ini memb
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda