Bab 411
"Quincy, pemerkosaan itu kasus pidana. Kalaupun laporannya aku cabut, negara tetap bisa menuntutmu. Semua buktinya sudah lengkap, polisi juga sudah melimpahkan berkas kasusnya ke kejaksaan untuk dituntut. Aku nggak bisa berbuat apa-apa."
Setelah terdiam sejenak, Anita menatap tajam ke arah Quincy yang berlutut di depannya. Nada bicaranya sedingin es.
"Meskipun bisa mencabut laporannya, aku nggak akan melakukannya. Aku bukan orang suci. Kalian sudah memperlakukan aku seperti itu, tapi masih berharap aku memaafkan kalian? Jangan mimpi!"
Mereka sudah membiusnya.
Mereka juga berencana menggilirnya dengan enam pria dan bahkan merekam videonya.
Benar-benar biadab.
Tubuh Anita bergetar karena marah. Dia masih tidak habis pikir. Perempuan yang dia anggap sebagai sahabat justru ikut bersekongkol untuk mencelakainya.
Mendengar jawaban Anita, Quincy yang tadinya berlutut dan menangis tiba-tiba menghentikan aksinya.
Perempuan itu mendongak perlahan, matanya mengilatkan kebencian.
"Jadi, nggak bisa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda