Bab 398
Maya menangkupkan tangan dan membungkuk dalam-dalam ke arah Valencia. Dia menggigit bibir dan memasang ekspresi sedih. "Bu Valencia, saya salah! Saya sudah sadar kalau saya salah, jadi tolong jangan marah lagi, ya. Bu Valencia cantik dan baik. Ibu pasti nggak akan dendam sama saya, 'kan?"
Maya mengedip-ngedipkan matanya yang bulat seperti boneka ke arah Valencia dengan memelas. "Saya sangat butuh pekerjaan ini. Tolong jangan pecat saya. Bu Valencia yang cantik dan baik, jangan marah lagi, ya."
Detik itu juga, terdengar bunyi "ting" dan lift khusus milik sang CEO terbuka.
Lorenzo keluar dari lift dengan diikuti oleh asistennya, Sean.
Sean langsung memelototi Maya, adik sepupunya. Dasar gadis bodoh. Orang yang tidak boleh naik malah dibiarkan, sementara orang yang seharusnya diizinkan malah dihalangi. Pintar sekali!
Maya balas mendelik. Dia memang belum pernah bertemu dengan Valencia. Bagaimana dia bisa tahu kalau perempuan itu ternyata kekasih CEO-nya? Ini semua salah Sean karena tidak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda