Bab 76
Matanya beralih ke balkon. Orang itu tampaknya lari ke balkon.
Pintu kamar terbuka, seorang pelayan mendengar bunyi peringatan tadi dan cepat-cepat datang.
Gea curiga ada orang yang ingin membunuh Candra. Maka dia memerintahkan pelayan untuk bergantian jaga selama 24 jam. Dia juga memasang kamera pengawas.
Steven tidak ada di mana-mana. Saat Gea kembali ke kamar, rupanya pria itu sudah di dalam. Dia tiba-tiba teringat perilaku anehnya hari ini. "Kamu dari mana saja?"
Gea bertanya.
Steven memandangnya tanpa menjawab.
Sorot mata Gea sedikit menajam. "Steven, kenapa kamu menerima ajakan ibuku tidur di sini malam ini?"
Steven acuh tak acuh berkata, "Bukannya ini yang kalian harapkan?"
Masalahnya, Steven bukan orang yang peduli dengan pendapat orang lain.
"Kamu tadi pergi ke mana?" tanya Gea lagi.
Steven mencernanya dengan cerdik. "Apa yang ingin kamu katakan?"
"Ada yang melepas masker oksigen ayahku barusan."
Steven tertawa tajam begitu mendengarnya. "Kamu pikir itu aku? Kalau aku cuma ing
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda