Bab 56
Namun, Gea tidak sedikitpun beranjak pergi. Dengan tegas, ia menggenggam selimut di dadanya dan menatap tajam Steven, dan berkata, "Sekarang kita udah sah jadi suami istri, mulai sekarang aku bakalan tidur di sini."
Steven menatap wanita di hadapannya yang tampak pucat dengan mata sembab akibat menangis. Ia mengira wanita itu akan menyerah, tetapi justru melontarkan ucapan yang sontak mengejutkannya.
Setelah berinteraksi dengannya, keberanian wanita itu semakin menjadi-jadi. Gea bahkan berani meminta untuk tidur di kamarnya. Dari mana datangnya keberanian seperti itu?
Steven tersenyum sinis, sorot matanya memancarkan kekejaman. "Sebegitu inginnya ya kamu punya kekuasaan?"
Gea berbalik menatapnya tajam dengan wajah yang masih pucat, lalu berkata, "Aku nggak butuh kekuasaan, aku cuma perlu kamu hargai sedikit saja. Aku ini istrimu, bukan pengasuh yang kamu gaji."
Wajah tampan Steven tersungging senyum sinis yang bercampur ancaman. "Istri, ya? Kalau gitu, lakukan kewajibanmu sebagai seora
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda