Bab 48
Meski sudah menghapus nomor Sony dari kontaknya, Gea tetap mengingat nomornya. Selama enam tahun, dia menelepon nomor itu berkali-kali, sehingga nomor itu sudah melekat di memorinya.
Hati Gea benar-benar kacau!
Mengapa Sony harus meneleponnya?
Apa yang ingin dia katakan?
Apa lagi yang harus mereka bicarakan?
Steven yang memperhatikan Gea melamun, semakin marah karena hidangan yang disajikan juga tidak enak.
Lukman, pura-pura batuk untuk memberi isyarat, tetapi Gea tetap tidak sadar, Lukman kembali berpura-pura batuk.
Steven langsung menatap Lukman dengan tajam.
Lukman akhirnya berhenti!
Akhirnya, Gea menyadari hal itu. Dia pun menoleh dan melihat wajah Steven menatapnya dengan penuh emosi.
Gea hendak memberikan penjelasan, tetapi Steven segera mengambil ponselnya, membuka daftar panggilan, dan langsung menekan nomor tersebut.
Apa yang dilakukan Steven?
Dengan terkejut, Gea mencoba merebutnya kembali. "Steven, kembalikan ponselku."
Dia tidak bisa membiarkan Steven menelepon balik. Jika
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda